Contoh Slogan Jualan

Pedagang Bakso Tusuk Gembira Dapat Gerobak Partai Perindo usai 18 Tahun Berjualan dengan Sepeda

Merek yang konsisten adalah kunci. Pastikan slogan bisnis Anda selaras dengan logo, nama, dan mencerminkan produk. Misalnya, slogan "Imagination at Work," menarik perhatian pada merek dengan logo sederhana namun kuat. Slogan yang konsisten akan mudah diingat.

Resep Jajanan Anak Harga Rp1.000 Tahan Lama, Bisa untuk Ide Jualan

Buat kalimat berkonotasi positif sekaligus membangun kepercayaan diri

Slogan toko online yang menarik adalah yang mampu mengajak orang lain untuk membeli produknya, sehingga kata-katanya sebaiknya memotivasi. Tak hanya itu, konotasi kalimatnya pun harus positif, artinya tidak menyinggung siapapun, serta tak mencantumkan unsur melecehkan, kejahatan, kata kotor, dan sejenisnya.

Slogan fashion menarik sekaligus kreatif dan mampu membangun kepercayaan diri, contohnya ‘You Are Your Style’, ‘Wear Better, Look Better’, ‘Affordable but Worthy’, ‘Back to Basic’, ‘Buka Lembaran Baru dengan Style Baru’. Tagline tersebut memang simpel, namun layak ditiru jika Anda masih bingung menentukan tagline yang layak untuk bisnis pakaian.

Nah, itulah beberapa contoh tagline atau slogan fashion yang dapat Anda jadikan sebagai referensi. Tidak hanya di pamflet depan toko, Anda juga dapat menaruh tagline tersebut di halaman beranda website toko agar lebih menarik.

Jika belum memiliki website online untuk bisnis Anda, Shopkey dapat menjadi pilihan yang tepat. Di Shopkey, Anda dapat membuat website toko online secara gratis dengan mudah, bahkan hanya dalam waktu kurang dari satu menit!

Nah, jika bisnis fashion online Anda berskala menengah hingga besar, menggunakan WhatsApp API untuk melayani customer merupakan langkah yang tepat. Sebab, dengan fitur yang dimiliki, Anda dapat lebih mudah menjawab pertanyaan/pesanan dari pelanggan, mengadakan survei, bahkan mengintegrasikannya dengan CRM.

Tidak hanya itu, WhatsApp API juga menawarkan fitur centang hijau atau verified yang membuat bisnis terlihat lebih profesional serta kredibel. Tentunya, hal ini sangat berpengaruh dalam hal meningkatkan kepercayaan customer terhadap brand.

Untuk mendapatkannya, Anda dapat menghubungi Shopkey sebagai Business Solution Provider resmi dari WhatsApp. Caranya mudah, tinggal isi informasi kontak dan nama di form berikut ini. Mudah, bukan?

Semoga artikel di atas bisa dijadikan sebagai referensi Anda dalam memilih slogan produk fashion Anda. Selamat mencoba!

JAKARTA, iNews.id - Contoh slogan jualan yang menarik beserta tips membuatnya perlu disimak bagi Anda yang ingin memulai usaha berjualan. Slogan atau tagline adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis, termasuk usaha makanan.

Kata-kata pendek ini akan diingat oleh masyarakat sehingga bisa meningkatkan brand awareness sebuah bisnis. Harapannya, konsumen bisa mudah mengingat produk yang Anda jual.

Gunakan kata-kata singkat, padat, jelas

Cara membuat slogan fashion berbeda dengan membuat kalimat promosi, meskipun sama-sama termasuk dalam strategi promosi. Kalimat untuk slogan tidak perlu terlalu panjang, tetapi cukup singkat namun tetap jelas apa yang disampaikan.

Kombinasikan slogan dengan kata-kata promosi baju di Instagram, agar brand Anda semakin kuat dan kohesif.

Pemilihan kata-kata untuk tagline suatu brand fashion singkat, padat, dan jelas salah satu contohnya seperti ‘You Are Your Style’. Artinya ‘Kamu adalah Gayamu’ yang menjelaskan bahwa konsumen dapat memilih pakaian sesuai dengan style kesukaan masing-masing.

Apabila menggunakan kalimat singkat, tentu para konsumen lebih mudah dalam mengingatnya. Sehingga, hal tersebut sangat membantu dalam meningkatkan brand awareness.

Meskipun di luar sana pesaing dalam bisnis fashion lumayan banyak, tetaplah fokus pada tagline dari brand Anda. Sebab adanya tagline merupakan pembeda atau ciri khas suatu brand, sehingga penyusunan kalimatnya pun harus unik.

Bisnis fashion berjualan pakaian tidak akan pernah mati, sebab pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis fashion, berarti harus mampu membuat strategi promosi yang tepat untuk menarik minat konsumen. Salah satu strategi promosi yang dimaksud adalah membuat slogan atau tagline.

Slogan adalah bentuk strategi promosi berupa kalimat singkat yang merupakan ciri khas dari suatu brand, tujuannya untuk membuat konsumen tertarik membeli produk. Bingung membuat tagline menarik untuk jualan pakaian? Yuk, lihat inspirasi contoh slogan fashion menarik untuk jualan pakaian berikut ini, juga disertai tips dalam membuatnya.

Sesuaikan slogan dengan target pasar

Menyesuaikan slogan dengan segmentasi pasar pun juga tidak kalah pentingnya. Misalnya, menyesuaikannya sesuai dengan gender, agama, perayaan, bahkan musim dari tempat yang ditinggali oleh target konsumen. Oleh karena itu, sebelum membuat slogan pahami terlebih dahulu siapa target pasar tujuan agar tidak salah sasaran.

Cukup mudah jika Anda menjual pakaian yang diperuntukkan bagi bermacam-macam target pasar, tagline-nya pun cenderung netral karena tidak memihak ke kelompok tertentu. Sedangkan jika diperuntukkan bagi salah satu kelompok saja, biasanya agak susah untuk membuat tagline yang pas.

Contoh slogan layak ditiru khusus toko online yang menjual pakaian bayi, misalnya ‘Pakaian Nyaman, Si Kecil Senang’, ‘Perfect Comfort for Your Baby’.

Ide Usaha Rumahan yang Lagi Trend di Tahun 2023

Meski terkesan sederhana dan mudah karena kalimatnya pendek, membuat slogan bukan perkara mudah. Seseorang bisa sangat lama mendapatkan ide kreatif dan kata-kata menarik yang eye catching sehingga mencuri perhatian orang banyak.

Slogan harus memiliki makna yang sesuai dengan tujuan bisnis dalam jumlah kata yang singkat dan sedikit. Inilah yang menjadi tantangan utama dalam membuat slogan untuk makanan dan jenis bisnis lain.

Jualan Apa yang Laku di Kampung? Dari Berdagang Ayam Sampai Bisnis Kerajinan Tangan

4. Jadikan Tak Lekang Waktu

Anda harus berubah seiring waktu, tetapi untuk slogan tentu pikirkan agar slogan bisa dipakai beberapa tahun kemudian. Slogan yang baik menggunakan kata-kata yang tahan uji waktu.

5. Pertimbangkan Target Pasar Anda

Anda juga perlu mempertimbangkan apakah pelanggan Anda lokal, nasional, atau internasional. Siapa gendernya, kira-kira berapa umurnya. Untuk segmen internasional mungkin harus dipikirkan saat slogan diterjemahkan ke bahasa lain. Namun untuk segmentasi kecil, baiknya gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai dengan target yang dituju.

1. Bakso sehat, pelepas penat

2. Ayam geprek yang bikin melek

3. Promo! Pisang goreng nugget, hanya hari ini!

4. Sehat tanpa repot, coba jus ini

5. Ayam goreng nikmat tanpa tulang yang nggak bikin ribet

6. Bakso asli Wonogiri Pak Slamet

7. Mie Ayam Tulang Rangu, Krenyes krenyes!

8. Toppoki Korea dengan Kearifan Lokal? Namanya Cilok!

9. Ayam gebuk yang digebuk sampai remuk

10. Lelah bekerja? Saatnya Makan Mie Instan Pakai Rawit di Sini!

11. Rujak buah pakai kacang mede? Sini cobain! Gausah Takut Mahal!

12. Makan seafood segar, tadi baru diambil dari laut, lho!

13. Cobain Sambal yang Bikin Penat Deadline Kamu Pergi!

14. Keripik Kentang Gurih dan Renyah, Seperti Tertawa si Dia yang Kamu Rindu!

15. Roti Bakar Khas Bandung, Bantet, Lembut, Kenyang!

16. Donat lezat pelepas penat

17. Nasi Goreng Kambing, Dibuat dari Kambing Muda Usia PAUD!

18. Sarapan Nasi Uduk atau Nasi Kuning, ya? Dua-duanya, kami punya!

19. Sop Iga yang Lembut, Dagingnya Nggak Bikin Gigi Kamu Rusak!

20. Kangen Kue Lebaran tapi Belum Lebaran Juga? Cobain di Sini!

22. Nikmat yang tak terhingga

23. Enak banget bukan enak aja!

24. Perut kenyang, hati senang

25. Siapa bilang makan sehat pasti gak enak?

KOMPAS.com - Slogan adalah kalimat pendek yang menarik yang menjadi ciri suatu produk atau lembaga.

Slogan banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita menemukannya di media online, media online, televisi, baliho, bahkan poster calon kepala daerah di sudut-sudut jalan.

Menurut Suyanto dalam Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia (2005), slogan atau themeline atau tagline yang tertuang dalam pesan iklan televisi merupakan awal kesuksesan periklanan.

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, slogan diartikan sebagai perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.

Berikut contoh-contoh slogan media di Indonesia:

Baca juga: Pengertian dan Fungsi Iklan, Slogan dan Poster

Berikut contoh-contoh slogan lembaga pemerintahan:

Logo dan slogan baru Kompasiana

Berikut contoh-contoh slogan produk obat-obatan:

Berikut contoh-contoh slogan produk kecantikan:

Baca juga: Cara Menulis Poster dan Slogan

Berikut contoh-contoh slogan produk minuman:

Berikut contoh-contoh slogan produk makanan:

Dokumen tersebut membahas 500 contoh slogan untuk berbagai tema seperti pendidikan, kesehatan, motivasi, lingkungan hidup, dan produk. Di antaranya adalah slogan-slogan yang mendorong pendidikan seperti 'Pendidikan membawa kebahagiaan' dan 'Pendidikan adalah pintu menuju kesuksesan', slogan kesehatan seperti 'Sehat itu anugerah tuhan yang perlu dijaga' dan 'Mencegah lebih baik daripada mengobati

Tips Membuat Slogan Makanan

1. Tetap Singkat dan Sederhana

Jaga slogan Anda di bawah enam kata. Semakin sedikit kata, semakin mudah diingat. Jadi pastikan dari jumlah kata yang terbatas itu bisa menarik dan merepresentasikan masakanmu.

Tidak menyinggung golongan manapun

Hal paling penting dalam cara membuat slogan toko online untuk bisnis fashion maupun bisnis apa saja, sebaiknya tidak menyinggung golongan manapun, khususnya perihal SARA. Sebab apabila Anda memakai tagline menyenggol SARA maupun kelompok tertentu, justru nantinya malah membawa dampak buruk pada bisnis pakaian milik Anda.

Banyak inspirasi slogan bisnis pakaian yang layak ditiru tanpa menyinggung pihak manapun, misalnya ‘Momen Terbaik dengan Pakaian Terbaik’, ‘Unique You’, ‘Effortless but Still Pretty’, dan sebagainya. Slogan seperti itu layak ditiru karena tidak menjatuhkan siapapun, justru cukup memotivasi sekaligus menarik perhatian.

Sebaliknya, hindari kalimat yang mungkin tujuan awalnya adalah mengedukasi namun justru terkesan menyudutkan. Contohnya, yaitu sebisa mungkin tak menyindir pihak tertentu secara kasar dengan membawa nama agama, kelompok, ataupun fisik.