Liga Basket Terbaik Di Eropa

National Basketball Association (NBA)

NBA merupakan kompetisi basket yang diselenggarakan di Amerika Serikat. NBA kerap dianggap sebagai liga basket nomor satu di dunia. Keberadaan bintang seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, hingga LeBron James dan Stephen Curry membuat NBA menjadi kompetisi paling diminati. Klub basket yang selalu ikut serta dalam liga NBA diantaranya adalah San Antonio Spurs, New York Knicks, Chicago Bulls, Boston Celtics, Golden State Warriors, LA Lakers dan banyak klub terkenal lainnya. Beberapa pemain basket profesional terkenal juga merupakan pemain terbaik dalam NBA.

Liga ini dibentuk oleh FIBA pada tahun 1958 dan dikenal sebagai FIBA European Champions Cup dan berada di bawah naungan FIBA sampai akhirnya terbentuk EuroLeague pada tahun 2000. Terdapat 16 klub yang ikut serta dalam EuroLeague setiap tahun. Sudah ada total 22 tim yang memenangkan kejuaraan. Tim yang paling banyak menjuarai liga EuroLeague ini yaitu Real Madrid, yang telah berhasil memenangkan EuroLeague sebanyak 10 kali.

EuroCup dinilai sebagai liga bola basket tingkat profesional peringkat kedua setelah EuroLeague. Pertama kali didirikan oleh EuroLeague Basketball pada tahun 2002, liga ini pertama kali dikenal sebagai ULEB Cup sebelum mengganti nama jadi EuroCup pada musim pertanding 2008-2009.

Piala EuroCup telah dimenangkan oleh 14 tim, tim yang paling banyak mejuarai di dalam kompetisi ini adalah Valencia yang telah berhasil menangkan EuroCup empat kali.

Piala Asia FIBA (FIBA Asia Cup)

Piala Asia FIBA (FIBA Asia Cup) merupakan pertandingan basket profesional yang diadakan setiap dua tahun sekali. Sudah ada total 6 negara yang menjuarai Piala Asia FIBA (FIBA Asia Cup). Negara yang dengan perolehan juara terbanyak yaitu China dengan kemenangan sebanyak 16 kali.

Bagi anda bola mania rasanya sudah tidak sabar lagi ya menunggu musim kompetisi Liga Sepakbola Eropa 2023/24 dimulai. Aksi pemain dunia idola anda menggocek bola dengan skillnya yang memukau pastilah sangat dinanti.

Pre-season sudah dimulai. Klub-klub top Eropa pun terus berbenah meningkatkan kualitas tim dengan merekrut pemain-pemain bidikannya yang diharapkan dapat mengatrol performa tim. Lima liga top Eropa akan memulai kompetisi musim 2023/24 pada Agustus bulan depan. Sangat dinanti kiprahnya.

Lima liga terbaik tersebut terdiri dari negara Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan Perancis yang telah melahirkan dan mengorbitkan pesepakbola-pesepakbola terbaik dunia.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pesepakbola yang banyak sukses memenangkan trofi "Ballon d'Or", yaitu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepakbola pernah bermain untuk Barcelona (Spanyol) dan Manchester United (Inggris) /Real Madrid (Spanyol) sampai puncak karir mereka.

Berikut ini sejarah singkat terbentunya liga-liga ter elit di 5 negara Eropa yang dilansir  "footballhistory.org".

1. England-Premier League

"Premier League" atau Liga Premier Inggris dimulai pada tahun 1992. Pada awalnya adalah "First Division of the Football League"  (Divisi Pertama Liga) yang didirikan pada tahun 1888. Saat ini "Premier League" masih dipandang sebagai liga sepakbola terbaik dunia. Meskipun frekuensi klub-klub papan atas Inggris dalam menjuarai "European Cups" masih dibawah klub-klub top Spanyol. Namun secara keseluruhan "Premier League" kompetisi sepakbolanya masih dianggap yang terberat.

* Daftar juara Premier League 10 musim terakhir:

2022/23 Manchester City

2021/22 Manchester City

Lihat Bola Selengkapnya

Kejadian menarik terjadi di La Liga dan Bundesliga. Dua kompetisi tersebut menghadirkan dua tim kejutan.

Bayer Leverkusen tiba-tiba tampil konsisten dan memimpin klasemen sementara Bundesliga musim ini. Sementara di sisi lain, Girona bersaing ketat dengan Real Madrid di papan atas.

Di Serie A, Inter Milan tampak dominan. Mereka menjadi calon kuat peraih Scudetto di musim ini.

Gambaran ini mendata semua liga di Eropa dan Kompetisi Piala. Untuk setiap kompetisi, tabel mendata jumlah klub peserta, jumlah pemain, usia rata-rata semua pemain, persentase dari pemain yang dipinjam dari negara lain pada masing-masing negara dan total harga pasaran dari semua klub di kompetisi. Dengan mengklik "Forum", anda bisa mengkases forum dari negara yang sesuai.

GB1ES1IT1L1FR1PO1NL1TR1BE1RU1GR1A1UKR1C1DK1TS1SC1NO1SE1SER1PL1RO1KR1BU1UNG1

Liga Bola Basket Indonesia (bahasa Inggris: Indonesian Basketball League, disingkat IBL) adalah liga bola basket tertinggi yang dikelola secara profesional di Indonesia yang diatur oleh Perbasi dan diikuti oleh 14 klub peserta dari seluruh Indonesia.

Liga ini dimulai pada tahun 2003 dengan nama Indonesian Basketball League (IBL). Setelah berakhirnya kontrak Perbasi dengan PT Deteksi Basket Lintas (DBL) pada tahun 2015 dilanjutkan kesepakatan kontrak yang baru dengan Starting 5, nama kompetisi ini kembali menjadi Indonesian Basketball League dan menggunakan format pertandingan yang baru. Ketika menjadi IBL kembali, kompetisi hanya digelar di enam kota besar di Jawa, dengan jumlah pertandingan yang lebih sedikit.[1] Dan pada tahun 2023 Prawira Bandung atau Garuda Bandung berhasil juara Indonesia Basketball League setelah mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta.[1]

Sejarah Liga Bola Basket Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah Perbasi dan olah raga Bola basket di tanah air. Penyebaran bola basket dari Amerika Serikat ke negara-negara Asia Timur menjadi salah satu asal muasal penyebaran olahraga ini di tanah air. Tahun 1920-an, beberapa perantau dari China masuk ke Indonesia dan membawa permainan bola basket yang sudah lebih dari dua dasawarsa berkembang di negaranya. Mereka kemudian membentuk kelompok sendiri serta mendirikan sekolah termasuk bola basket, sehingga olahraga ini menjadi berkembang pesat dalam komunitasnya. Hal ini dikarenakan olah raga ini menjadi olah raga wajib, serta memang selalu tersedia lapangan basket di sekolah-sekolah tersebut.[2]

Sejak tahun 1930-an beberapa perkumpulan basket mulai muncul di beberapa kota-kota besar Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Medan. Tahun 1930, beberapa nama perkumpulan bola basket di Semarang antara lain Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Klub Sahabat adalah asal klub dari Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda basket Indonesia.[2]

Walaupun belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional pertama yang diadakan di Solo pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah baik dari segi peserta maupun penonton. Pada saat itu, basketnya masih terbatas pada tim putra yang paling kuat dari setiap Karesidenan dan juga perkumpulan-perkumpulan dengan pemain pribumi seperti PORI Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.[2]

Pada PON II, cabang olah raga ini mulai dimainkan untuk putra dan putri, dan tim yang dikirimkan sudah mewakili provinsi seperti, Jawa Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Utara. Di tahun itu juga, Maladi meminta Tony Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi Bola Basket Indonesia, dimana saat itu Maladi menjabat juga sebagai sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).[2]

Atas prakarsa tersebut terbentuklah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia pada 23 Oktober 1951. Di tahun 1955, nama tersebut disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia disesuaikan menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), dengan Tony Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris. Pada awalnya perkumpulan basket Tionghoa tak mau bergabung karena sudah memiliki induk organisasinya sendiri. Akhirnya Perbasi mengadakan Konferensi Bola Basket di Bandung dengan dihadiri utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung, dengan keputusan penting yang menyatakan bahwa hanya Perbasi satu-satunya induk organisasi olahraga bola basket di Indonesia, sehingga tidak diakuinya lagi perkumpulan-perkumpulan basket Tionghoa.[2]

Pada tahun 1953, Perbasi resmi menjadi anggota FIBA dan pada tahun 1954 tim basket kita tampil pertama kalinya pada Pesta Olahraga Asia 1954, di Manila, Filipina.[2]

Mengikuti hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi akhirnya menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di Indonesia yang merupakan kompetisi tertinggi yang diikuti oleh klub-klub besar yang berasal dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Tanggal 3 April 1982 dilakukan Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) untuk pertama kalinya. Kompetisi pada hari pertama hanya berupa pertandingan antara klub Rajawali Jakarta menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta. Dimana kompetisi ini menjadi langkah awal klub-klub papan atas di Indonesia. Indonesia Muda Jakarta mencatatkan diri sebagai klub pertama yang meraih gelar bergengsi Juara Kobatama, dengan rival utama Halim Kediri.[3]

Kobatama sebagai kompetisi bola basket amatir bergulir selama 20 tahun dan tetap berlangsung hingga berhenti pada 2010. Tahun 2003, kompetisi profesional Indonesian Basketball League (IBL) diselenggarakan dan diikuti oleh 10 tim papan atas di Indonesia.

IBL dibentuk untuk pertama kalinya pada tahun 2003 oleh Perbasi.[4]

Aspac Jakarta berhasil menjadi peraih gelar juara yang pertama pada 2003. Pada tahun 2004, Satria Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac pada grand final dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar kampiun pada tahun 2005. Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi milik Satria Muda Jakarta.

Selain kompetisi reguler tahunan, IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup pada setiap awal atau akhir musim kompetisi. Pada tahun 2009 lalu, Satria Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di final yang diadakan di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008, Garuda Bandung berhasil mencuri gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya, pada tahun 2006 dan 2007 juga menjadi milik Satria Muda.

Sayang, perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah berkali-kali ganti promotor, liga itu terancam bubar di penghujung 2009. Seluruh perwakilan klub peserta pun meminta kepada PT DBL Indonesia untuk tampil sebagai pengelola. Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap sukses mengelola Development Basketball League (DBL), liga basket pelajar terbesar di Indonesia, yang pada 2010 telah merambah 21 kota di Indonesia, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.

Untuk mengembalikan lagi pamor liga profesional ini, re-branding tak terelakkan. Mulai 2010, IBL berubah nama menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia. Sejumlah perubahan pun dilakukan, mencoba meningkatkan lagi jumlah pertandingan, mendekatkan lagi liga ini dengan penggemarnya. Dengan NBL, Indonesia pun punya harapan baru, semangat baru.

Tahun 2021, IBL fase pertama, diadakan Robinson Resort, Cisarua, Bogor pada 10 Maret hingga 10 April dengan menerapkan sistem gelembung (bubble) dan tanpa penonton. Selama kurun waktu tersebut, seluruh atlet, ofisial, serta panitia, tidak berinteraksi dengan orang luar agar mencegah penyebaran virus Corona.[5]

Selepas NBL, Perbasi menunjuk operator Starting Five untuk mengelola kompetisi basket tertinggi di Indonesia. Pada 2015 IBL muncul kembali dengan yang menghadirkan persaingan panas antar tim terbaik di Indonesia. CLS Knights Surabaya menjadi juara IBL Reborn edisi pertama.

Dari 2015, IBL berhasil menyita perhatian publik. Persaingan serta animo yang tinggi dari tahun ke tahun membuat sponsor mau bergabung.

Tercatat ada dua sponsor utama yang pernah mendukung IBL yakni Pertamina dan GOJEK. Bahkan, IBL pernah membuat kompetisi pramusim bertajuk GOJEK IBL 3x3 pada 2019 yang diikuti klub profesional dan amatir.

CLS Knights Surabaya Pemegang Takhta Pertama IBL Reborn setelah mengalahkan Pelita Jaya Energi Mega Persada dengan skor 2-1.

Kemenangan CLS Knights Surabaya dipastikan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (29/5/2016). Kala itu, Mario Wuysang dkk. menutup laga dengan skor 67-61.

CLS mencetak sejarah dengan menjadi tim ketiga yang menjuarai kompetisi bola basket profesional tertinggi di Indonesia setelah Satria Muda dan Aspac sejak pertama kali diputar pada 2003. Tim asal Surabaya itu juga memutus penantian selama tujuh dekade sejak pertama kali berdiri pada 1946. Prestasi terbaik CLS sebelumnya adalah menjadi runner-up pada musim 2010/11.

Setelah kalah dari CLS Knights Surabaya di final IBL 2016, Pelita Jaya Energi Mega Persada tak putus asa. Mereka bangkit dan kembali masuk ke final di musim berikutnya.

Kala itu, lawan Pelita Jaya Energi Mega Persada adalah Satria Muda pertamina Jakarta lewat pertandingan tiga gim. Pelita Jaya Energi Mega Persada menguburu Satria Muda Pertamina Jakrta di markas mereka di Britama Arena, dengan skor 72-62, Minggu (9/5).

Kemenangan Pelita Jaya Energi Mega Persada tak lepas dari peran Daniel Wenas di partai final. Daniel 72-62.

Balas dendam manis juga terjadi pada final IBL 2018. Sekarang, giliran Satria Muda Pertamina Jakarta yang mengangkat trofi setelah mengalahkan Pelita Jaya lewat drama tiga gim.

Satria Muda memenangi gim pertama (73-63) dan gim terakhir (69-64). Namun, mereka takluk dari Pelita Jaya pada gim kedua dengan skor 78-94.

Pada musim ini, Satria Muda Pertamina Jakarta diperkuat Jamarr Johnson dan Dior Lowhorn.

Stapac Jakarta menjadi kampiun IBL 2018-2019 setelah menekuk Staria Muda. Di laga kedua final yang berlangsung di GOR C'Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3), Stapac menang 74-56.

Hasil itu melengkapi kemenangan 79-68 yang diraih Stapac di laga pertama dan memenangi rangkaian partai final dengan skor 2-0. Tim yang kini dibesut Ziedrius Gibenas itu mempersembahkan trofi gelar juara ke-13 sepanjang sejarah Stapac sejak pertama kali mengikuti Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) 1988 silam, saat masih mengusung nama Asaba Jakarta.

Di sisi lain, hasil itu juga memperbaiki rekor pertemuan Stapac dengan Satria Muda di partai final liga basket yakni membukukan empat kemenangan dari sembilan edisi. Di IBL 2020, Pandemi Covid-19 memaksa kompetisi berhenti dipertengahan jalan. Seluruh klub sepakat bahwasanya juara ditiadakan pada musim tersebut.

Pada tahun 2023, Prawira Harum Bandung berhasil meraih gelar juara Indonesia Basketball League setelah mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta.[6]

Pada 2017, IBL membuat regulasi di mana setiap tim boleh menggunakan pemain asing. Namun, ada syarat yang harus diikuti seperti salary cap dan batas tinggi pemain.

Di musim perdana pemain asing bermain, Gary Jacobs Jr yang kala itu bermain di NSH Jakarta keluar sebagai penggawa impor terbaik. Adapun di 2021, IBL memutuskan tak memakai pemain asing karena situasi pandemi Covid-19. Dan pada tahun 2022 IBL kembali mulai memberlakukan pemain asing sampai sekarang.

Kepemimpinan IBL berpindah dari Hasan Gozali ke Junas Miradiarsyah sebagai Direktur Utama lewat Rapat Umum Pemegang Saham PT Bola Basket Indonesia pada 24 Juli 2019.

Perlahan, IBL mulai dilirik sebagai tontonan olahraga di Indonesia. Terbukti dengan habisnya tiket hampir setiap seri di kota-kota penyelenggaraan Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di GOR. Sajian pertandingan pun semakin kompetitif, ditandai dengan cukup seringnya terjadi pertandingan dengan overtime dan para tim saling mengalahkan.

Louvre Dewa United Surabaya menjadi peserta anyar yang mulai berkompetisi pada IBL 2020. Sementara di IBL 2021, liga basket tertinggi Tanah Air ini mendapat tambahan dua klub lagi yakni West Bandits Solo dan Bali United. Adapun sebaran kota semakin luas karena NSH melakukan merger dengan Mountain Gold Timika, menjadi tim profesional pertama dari asal Papua. Dengan demikian, peserta IBL kini melebar tidak hanya di pulau Jawa.

Situasi pandemi Covid-19 menjadikan inovasi penyelenggaraan kompetisi berlangsung dengan sistem bubble, pada 10 Maret hingga 10 April.

IBL 2021 diikuti 12 peserta, termasuk Indonesia Patriots. Keikutsertaan tim nasional muda ditujukan untuk meningkatkan jam terbang seiring dengan persiapan menuju penyelenggaraan kejuaraan bola basket dunia di Indonesia tahun 2023.

Dengan sistem gelembung dan tanpa penonton di lapangan, IBL 2021 tetap berlangsung seru karena penggemar bisa tetap terlibat lewat virtual cheers di setiap pertandingan.

Meski tak bisa nonton langsung ke stadion, antusiasme penggemar basket juga tak berkurang pada IBL Pertamax 2021. Jumlah penonton streaming membludak hingga lebih dari 30 ribu secara langsung dan secara rata-rata penonton meningkat hingga 4-5 lipat dibandingan musim sebelumnya.

Bolabasket menorehkan sejarah melalui IBL sebagai liga olahraga nasional pertama yang mampu berjalan dengan baik di tengah pandemi. Tidak hanya itu, konsep penyelenggaraan yang sukses hingga akhir tanpa paparan virus corona di gelembung IBL dan menjadi konsep percontohan bagi penyelenggaraan olahraga lain.

Piala Dunia FIBA (FIBA Basketball World Cup)

Piala dunia jadi ajang pertandingan olahraga antar negara di setiap belahan dunia. Pada pelaksanaannya yang ke-19, Piala dunia FIBA 2023 akan diadakan di Filipina, Jepang dan Indonesia. FIBA jadi kompetisi olahraga bola basket yang tidak boleh terlewatkan.

Dalam menu “10 LIGA TERBAIK” ini akan menampilkan sepuluh liga basket terbaik berdasarkan peringkat FIBA di dunia dan juga kualitas kompetisi liga itu sendiri.

Olahraga Basket merupakan olahraga yang sangat populer di dunia termasuk Indonesia. Olahraga basket menjadi olahraga yang digemari banyak orang. Kompetisi bola basket juga selalu jadi pertandingan yang dinanti pelaksanaannya oleh para penggemar basket. Dengan popularitas bola basket yang meluas ke berbagai pelosok dunia, pada tahun 1932 FIBA (Fédération Internationale de Basketball Amateur) di dirikan.

Pertemuan pertama antara delapan deligat bola basket dunia saat itu, selain untuk mendirikan federasi bola basket internasional tapi juga menjadikan bola basket sebuah cabang olahraga dalam Olimpiade 1936, di Berlin. Dengan hadirnya bola basket di panggung dunia sebesar Olimpiade, tentu melahirkan berbagai liga bola basket di negara-negara lain. Berikut adalah liga basket terbaik di dunia.